Karya Ilmiah Remaja “ Pentingnya Kepedulian Siswa Terhadap Lingkungan Sekolah“
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbilalamin.
Segala puji bagi Allah tuhan semesta alam yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan baik.
Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta yakni Nabi
Muhammad SAW kepada keluarganya, sahabat, tabiin dan umatnya.
Karya
tulis ini berjudul “ Pentingnya
Kepedulian Siswa Terhadap Lingkungan Sekolah“ yang kami sajikan berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber. Karya tulis ini di susun oleh penyusun dengan
berbagai rintangan. Baik itu tekhnis atau non tekhnis Namun dengan penuh
kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya Karya tulis ini dapat
terselesaikan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu melalui bimbingan, dukungan, motivasi,
dan doa dalam menyelesaikan karya ilmiah ini terutama kepada :
1. Bapak. Muh. Isro
Mutamarullah,S.Pd,MA ( Selaku Kepala Madrasah )
2. Ibu. Dra. Hj. Yani Hayati,M.Pd, M.Si
( Selaku Pembina KIR )
3. Semua Guru MAN 2 Cirebon yang telah membimbing kami dalam menjalankan
program pembelajaran
Penyusun
menyadari bahwa dalam penyusunan Karya tulis ini masih terdapat banyak
kelemahan, kekurangan dan kesalahan. Karena itu, Kritik dan saran dari seluruh pembaca
yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan, agar kami dapat
menyempurnakan kembali dari penyusunan Karya tulis ini.
Harapan
dan do’a, semoga Karya tulis ini dapat dijadikan ilmu yang bermanfaat bagi para
pembaca dan kita semua, khususnya bagi
penyusun, amin.
Cirebon,
Mei 2014
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.
LATAR BELAKANG MASALAH
Zaman
semakin berubah, berbagai macam perusahaan dan industri rumah tangga ikut
tumbuh dengan pesat. Manusia pun ikut berubah, dari yang dahulunya memiliki kepedulian
terhadap lingkungan, kini sikap seperti itu sangat jarang dijumpai. Memang,
lambat laun manusia di bumi kita ini bersikap sangat egois dengan
lingkungannya. Sikap-sikap seperti itu hendaklah kita jauhi karena dengan sikap
yang sedemikian itu, lama-kelamaan lingkungan yang dahulunya asri, indah, dan
damai ini menjadi sebuah pemandangan yang tidak sedap untuk dipandang.
Sekolah adalah lembaga formal pendidikan dengan
fungsi meningkatkan pengetahuan dan kemampuan anak sebagai bekal dimasa depan. Di
sekolah anak-anak hidup dari pagi hingga siang terkadang sampai sore. Oleh
karena itu siswa perlu perlu diajarkan cara menjaga kebersihan lingkungan dalam
bentuk pendidikan lingkungan hidup.
Lingkungan adalah tempat
kita berpijak, sebuah keadaan alam yang harus kita jaga , dimulai dari lingkungan pribadi
sampai lingkungan umum. Contoh dari lingkungan umum adalah sekolah. Para
sekolah para siswa banyak yang tidak mempedulikan kebersihan lingkungan
sekolah, mereka masih sering membuang sampah sembarangan. Padahal sudah
disediakan kotak sampah disetiap depan kelas dan ruangan kantor. Tidak hanya
itu saja, kamar mandi (WC) pun menjadi tempat terkotor, yaitu : bau dan kumuh.
Dan kebersihan di depan ruang aula pun juga terabaikan, akibatnya licinnya
lantai karena jarang dibersihkan dan beceknya lantai bekas air dari siswa dan
siswi yang berwudhu. Di sini diharapkan kesadaran bagi siswa dan para pengguna
tempat-tempat tersebut untuk menjaga kebersihan, karena bersih itu jalan menuju
sehat.
umumnya manusia bergantung pada keadaan lingkungan
disekitarnya yaitu berupa sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan
sehari-hari. Sumber daya alam yang utama bagi manusia adalah tanah, air, dan
udara. Tanah merupakan tempat manusia untuk melakukan berbagai kegiatan. Air
sangat diperlukan oleh manusia sebagai komponen terbesar dari tubuh manusia.
Untuk menjaga keseimbangan, air sangat dibutuhkan dengan jumlah yang cukup
banyak dan memiliki kualitas yang baik. Selain itu, udara merupakan sumber
oksigen yang alami bagi pernafasan manusia.
Indonesia memiliki peraturan hukum berupa
Undang-undang khusus mengenai lingkungan hidup, diantaranya:`
1. UU RI No.23 Tahun 1997 tentang
pengelolaan lingkungan hidup, pasal 5 dan 8;
2. UU No.39 Tahun 1999 tentang HAM,
pasal 3
3. Amandemen ke-2 Undang-undang Dasar
1945, pasal 28H ayat 1;
4. Di Badan Persatuan Bangsa-Bangsa
(PBB) kita telah meratifikasi protokol Kyoto mengenai lingkungan hidup
2.
PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pada latar belakang yang telas dijelaskan,
terdapat perumusan masalah sebagai berikut:
a. Masalah apa saja yang terjadi pada lingkungan
sekolah?
b. Apa penyebab dan dampak yang ditimbulkan dari
lingkungan sekolah yang bermasalah?
c. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk
mengatasi masalah di lingkungan sekolah?
d. Apa pentingnya kebersihan lingkungn sekolah
3.
TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan yang dari penulisan karya tulis ini
yaitu dapat mengetahui pentingnya kepedulian siswa terhadap lingkungan sekolah serta
mengetahui masalah yang terjadi pada lingkungan
sekolah dan upaya siswa yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah
tersebut.
4.
MANFAAT PENELITIAN
Dengan membaca makalah ini siswa
dapat mengetahui masalah masalah yang terjadi pada lingkungan sekolahnya,
mengetahui penyebab yang terjadi dengan masalah lingkungan dan upaya yang bisa
kita lakukan untuk mengatasi masalah tersebut.
BAB II
LANDASAN
TEORI
1.
Pengertian Kebersihan
Berikut ini
beberapa pengertian kebersihan :
a.
Kebersihan menurut agama islam
adalah Upaya manusia untuk memlihara diri dan lingkungan dari segala yang kotor
dan yang keji untuk mewujudkan dan melestarikan kehidupan yang sehat dan
nyaman. Kebersihan juga bersumber dari iman dan merupakan bagian dari iman.
b.
Kebersihan menurut kamus Indonesia
adalh berasal dari kata bersih yang artinya tidak kotor, bebas dari kotoran,
tidak tercampur dengan benda atau sesuatu yg lain dan tidak ternoda.
c.
Sedangkan kebersihan menurut
wikipedia bahsa indonesia adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk
diantaranya debu, bau dan sampah.
d.
Lingkungan adalah segala
sesuatu yang terdapat disekitar makhluk hidup dan membawa pengaruh terhadap
kehidupan makhluk hidup tersebut. (Sutarno, 1990:10)
e.
Kebersihan adalah upaya
manusia untuk memelihara diri dan lingkungan dari segala yang kotor dan keji
dalam rangka mewujudkan dan melestarikan kehidupan yang sehat dan nyaman.
Kebersihan merupakan syarat bagi terwujudnya kesehatan dan sehat adalah salah
satu faktor yang dapat memberikan kebahagiaan. Sebaliknya, kotor tidak hanya
merusak keindahan tetapi, juga menyebabkan timbulnya berbagai penyakit.
f.
Kebersihan merupakan salah
pokok dalam memelihara kelangsungan eksistensinya, sehingga tidak ada satupun
makhluk kecuali berusaha untuk membersihkan dirinya, walaupun makhluk tersebut
dinilai kotor. Pembersihan diri tersebut, secara fisik misalnya, ada yang
menggunakan air, tanah, air dan tanah. Bagi manusia membersihkan diri tersebut
dengan tanah dan air tidak cukup, tetapi ditambah dengan menggunakan dedaunan
pewangi, malahan pada zaman modern sekarang menggunakan sabun mandi, bahkan
untuk pembersih wajah ada sabun khusus dan lain sebagainya. Pada manusia konsep
kebersihan, bukan hanya secara fisik, tetapi juga psikhis, sehingga dikenal
istilah kebersihan jiwa, kebersihan hati, kebersihan spiritual dan lain
sebagaianya. (Prof .Dr. M. Aburrahman MA)
g.
Menurut Undang - Undang RI
nomor 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup pasal 1 ayat 1
menebutkan bahwa yang dimaksud dengan lingkungan hidup adalah kesatuan ruang
dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk di dalamnya
manusia dan perilakunya yang memengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
h.
Kebersihan adalah keadaan
bebas dari kotoran, termasuk diantaranya debu,sampah, dan bau.
i.
Kebersihan adalah salah satu
tanda dari keadaan higienis yang baik.
j.
Kebersihan lingkungan adalah
kebersihan tempat tinggal, tempat kerja, dan berbagai sarana umum.
2.
Macam - Macam Kebersihan
1. Kebersihan
sebagian dari iman
Kebersihan
adalah sebagian dari iman, itulah motto yang terus didengung-dengungkan di
dalam dunia pendidikan maupun dalam instansi terkait. Tapi kadang kita selalu
bertanya dengan motto di atas jika kita menjumpai kehancuran lingkungan hidup
dan juga menemukan sampah berserakan di mana-mana. Hampir dijumpai di kota-kota
besar sampah berserakan di sudut-sudut kota.
Dengan
prinsip Kebersihan sebagian dari Iman sebenarnya sudah bisa diterapkan dalam
prilaku manusia orang perorangan. Tapi lucunya kebersihan itu ibarat simbol
belaka tanpa ada tindakan yang nyata. Kerap kali kita sering berbicara
kebersihan, tapi prakteknya kebanyakan adalah sulit mengaktualisasikannya
dengan baik. Untuk memulai prilaku kebersihan sebagian dari iman memang perlu
bekerjasama dengan berbagai pihak. Menerapkan prilaku ini diperlukan keikut
sertaan penegak hukum dan pembuat kebijakan agar mau mewujudkan cita-cita ini
secara bersama-sama. Semua harus dimulai dalam diri pribadi manusia. Hukum
sangat berperan penting dalam prilaku kehidupan manusia.
2. Kebersihan Rohani
dan Jasmani
Kebersihan
Jasmani adalah kebersihan yang berkenaan kebersihan tubuh (physic) dan
kebersihan lingkungan secara internal ( Tempat tinggal , sekolah, dll. )
maupun secara external ( jalan raya, selokan, sungai , pantai , udara dan air )
yang diwujudkan pada kesadaran individu ( pribadi ) atau masyarakat ( public )
dalam mendapatkan kenyamanan secara layak pada kehidupannya. Kebersihan
Rohani adalah kebersihan secara spirirualitas yang ada pada diri seseorang dari
pola pikirnya, kesadarannya , sikap atau prilaku , jiwanya dan mentalnya tidak
ternodai dari hal – hal yang dilarang oleh Islam baik secara Abstract maupun secara Transparant yang akan menuju
kesempurnaan individu / seseorang dalam menjalankan agamanya.
3. Kebersihan
Perilaku
Kebersihan
Lingkungan Sekolah Pengetahuan tentang lingkungan perlu diberikan sejak dini
agar dapat memberikan pemahaman yang mendalam akan pentingnya lingkungan bagi
manusia sehingga dapat menghasilkan warga Negara yang mempunyai perilaku yang
bertanggungjawab terhadap lingkungannya dan menumbuhkan rasa kesadaran
lingkungan. Meskipun sudah mendapat pengetahuan lingkungan di sekolah,
realitanya masih banyak siswa yang tidak peduli dengan lingkungannya.
Pengetahuan, sikap dan perilaku mereka tentang kebersihan lingkungan di sekolah
masih rendah.
3. Permasalahan
lingkungan
Pencemaran adalah masuk atau
dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/ atau komponen
lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti
berubahnya tatanan (komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan
proses alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Pencemaran air :
adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau sungai, lautan dan air
tanah akibat aktivitas manusia. Pencemaran air merupakan masalah global
utama yang membutuhkan evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua
tingkat (dari tingkat internasional hingga sumber air pribadi dan sumur).
Akibatnya :
- Dapat menyebabkan banjir
- Erosi
- Kekurangan sumber air
- Dapat membuat sumber penyakit
- Tanah Longsor
- Dapat merusak Ekosistem sungai
- Kerugian untuk Nelayan
Pencemaran udara : adalah
kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia,
atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat
membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan
kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber
alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik
seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi
cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan
dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional,
maupun global.
Hujan asam
pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2
di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan
membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini
antara lain:
- Mempengaruhi kualitas air permukaan
- Merusak tanaman
- Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga memengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
- Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan
Efek rumah kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2,
CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi
panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas
terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan
global.
Dampak dari pemanasan global adalah:
- Peningkatan suhu rata-rata bumi
- Pencairan es di kutub
- Perubahan iklim regional dan global
- Perubahan siklus hidup flora dan fauna
- Kerusakan lapisan ozon
Lapisan ozon yang berada
di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi
yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari.
Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di
stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil
menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari
pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.
Pencemaran Tanah : adalah
keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah
lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran
limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial;
penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam
lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia,
atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta
limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi
syarat (illegal dumping).
Dampaknya :
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak
terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang
radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada
dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan
perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik
dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya
bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan.
Dampak pada pertanian terutama
perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan
hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi
tanaman dimana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi.
Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan
pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari
bahan pencemar tanah utama.
Penanganannya :
Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan
tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site)
dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-siteadalah
pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri
dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi
penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah
itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya
yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih
dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar
dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan
off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran
tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi
bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang
kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air). Menurut Dr. Anton
Muhibuddin, salah satu mikroorganisme yang berfungsi sebagai bioremediasi
adalah jamur vesikular arbuskular mikoriza (vam). Jamur vam dapat berperan
langsung maupun tidak langsung dalam remediasi tanah. Berperan langsung, karena
kemampuannya menyerap unsur logam dari dalam tanah dan berperan tidak langsung
karena menstimulir pertumbuhan mikroorganisme bioremediasi lain seperti bakteri
tertentu, jamur dan sebagainya.
BAB III
ANALISA
a. Arti
Penting Kebersihan
1. Kebersihan
lingkungan mendorong semangat belajar siswa
Dalam setiap aspek dan perilaku siswa tentunya
tampak dari kebiasaan nya setiap hari. Demikianlah dengan lingkungan kelas
bahkan lingkungan sekolah sekalipun. Bila lingkungan sekolah maupun lingkungan
kelas termasuk ruangan kelas bersih dan ditata sebaik – baiknya, maka
motivasi belajar yang timbulpun akan mengajak sahabat – sahabat untuk
semangat dalam mengikuti pembelajaran.
2. Kebersihan lingkungan menjadi
keunggulan sekolah
Kita tahu, bahwa kebersihan lingkungan
sekolah juga berdampak dan berpengaruh besar bagi siswa terlebih lagi
bagi sekolah itu sendiri. Karena semua orang pasti menyelidiki situasi maupun
keadaan sekolah sebelum menjadi siswa disekolah tersebut. Jadi, untuk menjaga
nama baik sekolah, setiap penggerak – penggeraknya harus menjaga kebersihan dan
kenyamanan di sekolah serta keamanan disekolah. Terlebih dahulu bagi para siswa
/ siswi di MAN 2 kota Cirebon.
3. Kebersihan
dapat memperlancar otak manusia
Perlu kita tahu bahwa lingkungan bersih atau
tidaknya berdampak besar bagi otak manusia. Karena oksigen berupa O2
yang dihirup melalui paru – paru sebagian besar berfungsi untuk
memperlancar peredaran darah melalui saraf otak manusia. Hal inilah yang selalu
dikhawatirkan oleh manusia. Sehingga mereka dapat menjaga kebersihan lingkungan
di sekitarya.
b. Pengaruh Kebersihan terhadap Proses Belajar Mengajar
Lingkungan
belajar yang efektif adalah sebuah lingkungan belajar yang produktif,
dimana sebuah lingkungan belajar yang didesain atau dibangun
untuk membantu pelajar meningkatkan produktifitas belajar mereka sehingga
proses belajar mengajar tercapai sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal ini
dapat digambarkan dengan, kemudahan para pelajar dalam berfikir, berkreasi juga
mampu secara aktif dikarenakan lingkungan belajar yang bersih sangat mendukung
sehingga timbul ketertiban dan kenyamanan pada saat proses belajar
mengajar berlangsung. Berbeda halnya dengan pelajar yang memiliki
sebuah lingkungan belajar yang kotor, tentunya akan menimbulkan kesan
malas dan membosankan sehingga tidak timbul rasa semangat pada proses belajar
mengajar.
c. Upaya Menciptakan Sekolah yang Bersih.
Tentu kita
tidak mau sekolah kita menjadi kotor, kumuh, dan penuh dengan sampah. Di
samping itu, sampah yang sering kita buang dengan sembarangan dapat mencemari
lingkungan, baik didalam maupun di luar
kelas dan juga dapat menyebabkan suasana belajar yang tidak nyaman. Demi
terciptanya lingkungan sekolah yang bersih, sehat, dan indah sebaiknya kita melakukan upaya-upaya yang bersifat mengatasi masalah tersebut,
upaya-upaya yang perlu di lakukan adalah sebagai berikut:
a. Guru memberi
contoh bila membuang sampah selalu pada tempatnya.
b. Membuat tata
tertib baru yang isinya tentang pemberian denda Rp 2000,00 setiap membuang
sampah tidak pada tempatnya.
c. Siswa
diharapkan mempunyai kesadaran hati nuraninya sendiri untuk menjagakebersihan
sekolah.
d. Petugas
piket pada hari itu juga harus membersihkan kelas dan lingkungan sekitar.
e. Melarang
siswa membuang sampah tidak pada tempatnya.
f. Melarang
siswa mencorat-coret meja atau kursi di dalam kelas atau lingkungan sekitar dan
memberikan sanksi yang tegas bagi pelanggarnya.
d. Hasil
Penelitian
Pelaksanaan : Angket disebarkan
pada hari Selasa, 13 November 2012
Responden : Siswa MA Negeri 2 Cirebon kelas X dan XI
Jumlah
: Responden kelas
X : 30 responden
Responden kelas XI : 38 responden
Jumlah
: 68 responden
No.
|
Pertanyaan
|
Jawaban Responden
|
1.
|
Apakah di kelas Anda terdapat daftar piket ?
a.
Ada
b.
Tidak ada
|
66
2
|
2.
|
Apakah Anda selalu piket sesuai dengan jadwal yang
ada ?
a.
Ya
b.
Tidak
|
22
46
|
3.
|
Apakah yang Anda lakukan jika saat jam pelajaran
kelas Anda dalam keadaan kotor ?
a.
Membersihkannya
b.
Pura-pura tidak tahu
c.
Menunggu perintah guru untuk membersihkannya
|
20
20
28
|
4.
|
Apa yang menyebabkan kelas Anda kotor ?
a.
Sampah makanan
b.
Kertas
Kondisi lingkungan (debu)
|
14
54
|
5.
|
A Apakah anda selalu membuang
sampah pada tempatnya?
b.
Ya
c.
Tidak
|
57
5
6
|
6
|
K apa yang anda lakukan ketika
melihat sampah berserakan di lingkungan sekolah?
Membersihkannya
b.
Pura-pura tidak melihat
Menunggu perintah guru untuk
membersihkannya
|
BAB IV
PENUTUP
1.
KESIMPULAN
1. Kondisi kebersihan MA Negeri 2 Cirebon masih tergolong belum bersih,
karena masih ditemukan sampah-sampah di sepanjang lingkungan MA Negeri 2 Cirebon.
2. Kebanyakan siswa masih berlaku
acuh-tak acuh terhadap kebersihan lingkungan sekolah. Hal ini bisa dilihat dari
coretan-coretan di bangku sekolah, dan dinding-dinding sekolah.
3. Siswa yang memiliki IQ tinggi pasti memiliki
kecerdasan dan kecekatan dalam berfikir. Maka jika ciingatkan untuktidak
membuang sampah sembaranganataupun mencorat-coret bangku, siswa akan mematuhi
hal tersebut. Dengan kata lain, siswa yang tidak bisa diperingatkan, selalu
merusak, mengotori lingkungansekolah bisa dikatakan siswa tersebut ber-IQ
rendah.
2.
SARAN
1. Menegakkan kembali peraturan
piket di kelas masing-masing.
2. Tata tertib yang lebih tegas lagi untuk menindak siswa dan siswi yang
mengotori lingkungan sekolah.
3. Penyediaan sarana kebersihan (sapu, tong sampah) di setiap kelas.
.
DAFTAR
PUSTAKA
Arijati, Nur. 2010. Modul
Bimbingan Konseling. Surakarta: CV Hayati Tumbuh Subur.
Wikipedia Indonesia
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Indonesia.1997.Undang –
Undang R.I. No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolahan Lingkungan Hidup.Jakarta:Inyan
Pariwara.
Sutarno. 1990. Biologi
SMP1. Surakarta: Wudya duta.
Label: Makalah
1 Komentar:
Kepedulian siswa terhadap kebersihan kelas
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda