TAKHRIJ AL-HADITS
MAKALAH
TAKHRIJ AL-HADITS
Makalah ini diajukan
untuk memenuhi tugas terstruktur
Mata Kuliah Pengantar Studi Hadits
Dosen pengampu :Dr. H. Wasman,MA
Jurusan AAS-A
Disususn oleh:
kelompok 14
Semester 1
FAKULTAS SYARIAH dan EKONOMI ISLAM
Institut Agama Islam Negeri(IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
TAHUN 1437 H /2015 M
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan ridho-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah tugas mata kuliah Pengantar Study Hadits
mengenai Al-Sunnah ini dengan baik dan tepat waktu meskipun masih banyak
kekurangan didalamnya. Kami juga berterimakasih kepada Dr H. Wasman, M.ag
sebagai dosen mata kuliah Pengantar Study Hadits IAIN yang telah memberikan
tugas ini kepada kami.
Kami tentunya sangat berharap makalah ini
dapat berguna dalam rangka menambah pengetahuan kita mengenai pengertian
takhrij hadits, kitab-kitab yang dipakai dan macam-macam takhrij hadits. Kami
menyadari bahwa isi makalah kami mempunyai banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan
makalah yang akan kami buat dilain kesempatan. Karena tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah ini dapat dipahami bagi
para pembaca pada umumnya dan khususnya bagi kami. Sebelumnya kami mohon maaf
apabila terdapat kata-kata yang kurang berkenan dan sekali lagi kami memohon
kritik dan saran yang baik dari semua pihak.
Cirebon,Desember2015
penyusun
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar…………………………………………………………………i
Daftar
isi……………………………………………………………………….ii
BAB
I
PENDAHULUAN……………………………………………………………..1
1. Latar
Belakang………………………………………………………………1
2. Rumusan
Masalah…………………………………………………………...2
3. Tujuan………………………………………………………………………2
4. Kontribusi
Akademik………………………………………………………2
BAB
II
KAJIAN
TEORI………………………………………………………………4
1. Pengertian
Takhrij Al-hadits ………………………………………………4
2. Macam-macam
Takhrij Hadits……………………………………………..5
3. Tujuan
dan Mampaat Takhrij Hadits……………………………………….5
BAB
III
PEMBAHASAN………………………………………………………………6
A. Langkah-langkah menturut Mustofa Hasan dalam
memberikan pengertian takhrij hadits……………………………………………………………….6
B. Langkah-langkah yang dilakukan Mustofa Hasan dalam
menyebutkan Kitab-Kitab yang Dipelukan dalam Men-Takhrij Hadits’……………………………………………………………………6
C. langkah-langkah yang dilakukan Mustofa Hasan
dalam menyebutkan Metode-Metode Yang Digunakan di Dalam Takhrij Al-hadits’……………………………………………………………………..7
D. langkah-langkah yang dilakukan Mustofa Hasan
dalam menyebutkan macam-macam Takhrij Hadits……………………………………………7
BAB IV
PENUTUP……………………………………………………………………8
Kesimpulan……………………………………………………………………8
Literatur………………………………………………………………………9
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Hadits merupakan sumber hukum dalam islam
setelah Al-Qur’an, unjuk hadits di
sampaikan oleh rosulullah saw atas petunjuk allah swt, allah memerintahkan
Rosul-Nya untuk memberikan penjelasan akan Al-Qur’an yang diturunkan padanya
Allah swt berfirman dalam surat An-Nahl ayat 44:
keterangan-keterangan (mukjizat ) dan kitab-kitab.dan kami turunkan
kepadamu al-qur’an,agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah
diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan
Dengan adanya perintah tersebut, rosulullah SAW
telah menjelaskan Al-Qur’an pada umatnya secara terperinci maupun secara
global, hal itu di interpretasikan dengan perkataan perbuatan dan taqrir atau
persetujuan yang di tetapkan olehnya, yang mana itu disebut hadits sehingga
sempurnalah Al-Qur’an.
Dalam rangka untuk mengetahui apakah suatu
hadits yang kita terima, ataupun hadits yang shahih, hasan, doif, sehingga
memudahkan kita untuk mengamati hadits tersebut, Apakah hadits maqbul atau hadits mardud,
Dari kasus itulah, maka mentakhrij hadits
sangatlah penting , serta akan menguatkan keyakinan kita untuk mengamalkan hadits tersebut. Yang mana Takhrij Al-Hadits
merupakan salah satu pembahasn yang menjadi objek materi yang akan kami
jelaskan pada makalah ini.
2. Rumusan Masalah
a.
Bagaimana langkah-langkah yang dilakukan oleh Mustofa Hasan dalam
mendefinisikan pengertian Takhrij Al-hadits
b.
Bagaimana langkah-langkah yang dilakukan Mustofa Hasan dalam
menyebutkan Kitab-Kitab yang Dipelukan dalam Men-Takhrij Hadits’?
c.
Bagaiman langkah-langkah yang dilakukan Mustofa Hasan dalam menyebutkan
Metode-Metode Yang Digunakan di Dalam Takhrij Al-hadits’?
d.
Bagaimana langkah-langkah yang dilakukan Mustofa Hasan dalam
menyebutkan macam-macam Takhrij Hadits’?
3. Tujuan Penulis Makalah
untuk mengungkapkan apa saja langkah-langkah
yang dilakukan oleh Mustofa Hasan dalam membahas pengertian takhrij al-hadits’,
kitab-kitab yang diperlukan dalam men-takhrij hadits’ dan metode-metode yang
digunakan di dalam takhrij hadits’.macam-macam takhrij hadits
4. Kontribusi Akademik
Dalam makalah ini penulis berusaha mengungkapkan
hasil pemikiran Mustofa Hasan dalam membahas takhrij hadits’. Dalam menjelaskan
pengertian takhrij hadits’,Mustofa Hasan membahas cukup lengkap, karena
dijelaskan secara bahasa, istilah, maupun mencantumkan pendapat dari berbagai
ulama. Dalam segi pembahasan kitab-kitab yang diperlukan dalam men-takhrij
hadits’, Mustofa Hasan dalam menyebutkan kitab-kitab yang dipakai cukup
lengkap. Dan dalam pembahasan mengenai metode-metode yang digunakan di dalam
takhrij hadits’, Mustofa Hasan membahas metodenya dan diuraikan secara
terperinci. Dan dalam pembahasan terakhir dalam membahas macam-macam takhrij
hadits.’ Mustofa Hasan menyebutkan macam-macam takhrij secara terperinci.
BAB II
KAJIAN TEORI
4. Pengertian
Takhrij Al-hadits
Dalam
menjelaskan pengertian takhrij hadits, mengambil rujukan 3 buku, yaitu karangan
Mustofa Hasan, Dr. H. Wasman, MA., dan Abdul Fatakh, SHI, SH., M.Hum, Dr.
Nurddin’ITR yang menjelaskan tentang pengertian takhrij hadits secara bahasa
dan istilah.
Mustofa Hasan menjabarkan pengertian takhrij
hadits secara bahasa dan istilah serta pendapat dari ulama. Secara bahasa,
Mustofa Hasan mengartikan takhrij yang berarti mengeluarkan, melatih atau
membiasakan, dan memperhadapkan. Sedangkan menurut istilah, takhrij adalah
mengembalikan ( menelusuri kembali ke asalnya ) hadits-hadits yang terdapat di
dalam berbagai kitab yang tidak memakai sanad kepada kitab-kitab musnad, baik
disertai dengan pembicaraan tentang status hadits-hadits tersebut dari segi shahih
atau dha’if, ditolak atau diterima, dan penjelasan tentang kemungkinan illat
yang ada padanya, atau hanya sekedar mengembalikannya kepada kitab-kitab asal (
sumber )-nya.
Dr.
H. Wasman, MA., dan Abdul Fatakh, SHI, SH., M.Hun mengungkapkan pendapatnya mengenai
pengertian takhrij hadits secara bahasa dan istilah. Secara bahasa kata takhrij
berasal dari kata kharaja, yang berarti al-zuhur (nampak)dan al-buruz (jelas)
takhrij juga bisaberarti al-istimbat (mengeluarkan), al-tadrib (meneliti) dan
dan al-taujih (menerangkan) secara istilah takhrij adalah menunjukan tempat hadits pada
sumber-sumber aslinya, diman hadits tersebut telah di riwayatkan lengkap dengan
sanadnya, kemudian menjelaskan drajatnya jika diperlukan.
Dr. Nurddin’ITR mengungkapkan pendapatnya
mengenai pengertian takhrij hasits secara bahasa dan istilah. Secara bahasa
berarti mengeluarkan sesuatu dari tempatnya. Secara istilah takhrij adalah
menunjukkan tempat hadits pada sumber aslinya yang mengeluarkan hadits tersebut
dengan sanadnya dan menjelaskan derajatnya ketika diperlukan.
5.
Macam –macam takhrij hadits
Adapun macam-macam tahkrij menurut Mustofa
Hasan ada 3 yaitu:
a.
Takhrij
Muwassa
b.
Takhrij wasath
dan mutawasith.
c.
Takhrij
mukhtashar
6.
Tujuan dan mampaat takhrij hadits
Dalam buku karangan Mustofa Hasan ‘Abd
Al-Mahdi menyebutkan tujuan takhrij hadits ada 2 yaitu:
a.
Untuk
mengetahui sumber dari suatu hadits
b.
Untuk
mengetahui kualitas dari suatu hadits, apakah dapat diterima atau di tolak
Dalam buku karangan Mustofa Hasan ‘Abd
Al-Mahdi menyebutkan mampaat takhrij hadits ada 20 salah satunya yaitu:
a.
Memperkenalkan
sumber-sumber hadits, kitab-kitab asal dari suatu hadits beserta ulama yang
meriwayatkan.
b.
Memperjelas
keadaan sanad, sehingga dapat diketahui apakah munaqthi atau lainnya.
c.
Dapat
menghilangkan kemungkinan terjadinya percampuran riwayat
BAB III
PEMBAHASAN
E. Langkah-langkah
menturut Mustofa Hasan dalam memberikan pengertian takhrij hadits
Takhrij menurut bahasa adalah al-zuhur (nampak)dan al-buruz (jelas) takhrij juga bisaberarti
al-istimbat (mengeluarkan), al-tadrib (meneliti) dan dan al-taujih
(menerangkan). Adapun takhrij
hadits menurut istilah para ulama ahli hadits takhrij adalah mengemukakan
berbagai hadits yang telah ditemukan oleh para guru hadits atau berbagai kitab
yang susunannya dikemukakan berdasarkan riwayat sendiri atau para gurunya atau
temannya atau orang lain dalam menerangkan siapa periwayatnya dari para
penyusun kitab ataupun karya yang dijadikan sumber acuan , kegiatan ini,
seperti yang dilakukan oleh imam bukhari yang banyak mengambil hadits dari
kitab al-sunan karya Abu al-Hasan al-Basri al-Safar, lalu al-Baihaqi
mengemukakan sanadnya sendiri
F. Langkah-langkah yang dilakukan Mustofa Hasan dalam menyebutkan
Kitab-Kitab yang Dipelukan dalam Men-Takhrij Hadits’
1.
Usul al-Takhrij wa Dirasat al-Asanid oleh Muhammad Al-Tahhan
2.
Husul al-Tafrij bi Usul al-Takhrij oleh Ahmad ibn Muhammad al-Siddiq
al-Gharami
3.
Turuq Takhrij Hadits Rasulallah Saw karya Abu Muhammad al-Mahdi ibn
‘Abd al-Hadi
4.
Metodologi Penulisan hadits Nabi tulisan Syuhudi Ismail, dan lain-lain
G. langkah-langkah yang dilakukan Mustofa Hasan dalam menyebutkan
Metode-Metode Yang Digunakan di Dalam Takhrij Al-hadits’
Menurut Muhammad Syuhudi
didalam melakukan takhrij, ada lima metode yang dapat dijadikan sebagai
pedoman, yaitu:
Ø
Takhrij menurut lafal pertama matan hadits.
Ø
Takhrij menurut lafal-lafal yang terdapat di dalam matan hadits.
Ø
Takhrij menurut perawi hadits.
Ø
Takhrij menurut tema hadits.
Ø
Takhrij menurut klasifikasi hadits.
H. langkah-langkah yang dilakukan Mustofa Hasan dalam menyebutkan
macam-macam Takhrij Hadits
Ø
Takhrij
muwassa
Ø
Takhrij wasath
dan mutawasath
Ø
Takhrij
mukhtashar
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Dari semua yang telah di paparkan
sebelumnya kita bias tarik kesimpulan bahwasannya takhrij hadits adalah ilmu
untuk mengetahui kualitas dan kuantitas hadits.
Latar belakang takhrij hadits adalah untuk
mengetahui asal-usul riwayat hadits, mengetahui dan mencatat seluruh
periwayatan hadits, dan mengetahui ada tidaknya syahid dan mutabi’pada mata
rantai sanad.
Literatur
1.
Hasan,
Mustofa.2012.Ilmu Hadits.Bandung:Pustaka Setia
2.
Khon, Abdul
Majid.2013.Ulumul Hadits Edisi 2.Jakarta:Amzah.
3.
Fatakh, Abd
dan H.Wasman.2015.Pengantar Studi Hadis.Cirebon:Cetak Mandiri
4.
Khaeruman,
Badri.2010.Ulum Al-Hadits.Bandung:Pustaka Setia
5.
Nuruddin.
1994. Ulum Al-Hadits.Bandung:Remaja Rosda Karya
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda