Jumat, 25 Maret 2016

TAKHRIJ AL-HADITS



MAKALAH
TAKHRIJ AL-HADITS
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur
Mata Kuliah Pengantar Studi Hadits
Dosen pengampu :Dr. H. Wasman,MA
Jurusan AAS-A

Disususn oleh:
kelompok 14

Semester 1
FAKULTAS SYARIAH dan EKONOMI ISLAM
Institut Agama Islam Negeri(IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
TAHUN 1437 H /2015 M
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan ridho-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tugas mata kuliah Pengantar Study Hadits mengenai Al-Sunnah ini dengan baik dan tepat waktu meskipun masih banyak kekurangan didalamnya. Kami juga berterimakasih kepada Dr H. Wasman, M.ag sebagai dosen mata kuliah Pengantar Study Hadits IAIN yang telah memberikan tugas ini kepada kami.                                                                                                            Kami tentunya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah pengetahuan kita mengenai pengertian takhrij hadits, kitab-kitab yang dipakai dan macam-macam takhrij hadits. Kami menyadari bahwa isi makalah kami mempunyai banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan kami buat dilain kesempatan. Karena tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah ini dapat dipahami bagi para pembaca pada umumnya dan khususnya bagi kami. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kata-kata yang kurang berkenan dan sekali lagi kami memohon kritik dan saran yang baik dari semua pihak.


Cirebon,Desember2015


penyusun






DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………i
Daftar isi……………………………………………………………………….ii
BAB I
PENDAHULUAN……………………………………………………………..1
1.   Latar Belakang………………………………………………………………1
2.   Rumusan Masalah…………………………………………………………...2
3.   Tujuan………………………………………………………………………2
4.   Kontribusi Akademik………………………………………………………2
BAB II
KAJIAN TEORI………………………………………………………………4
1.   Pengertian Takhrij Al-hadits ………………………………………………4
2.   Macam-macam Takhrij Hadits……………………………………………..5
3.   Tujuan dan Mampaat Takhrij Hadits……………………………………….5
BAB III
PEMBAHASAN………………………………………………………………6
A. Langkah-langkah menturut Mustofa Hasan dalam memberikan pengertian takhrij hadits……………………………………………………………….6
B.  Langkah-langkah yang dilakukan Mustofa Hasan dalam menyebutkan Kitab-Kitab yang Dipelukan dalam Men-Takhrij Hadits’……………………………………………………………………6
C.  langkah-langkah yang dilakukan Mustofa Hasan dalam menyebutkan Metode-Metode Yang Digunakan di Dalam Takhrij Al-hadits’……………………………………………………………………..7
D. langkah-langkah yang dilakukan Mustofa Hasan dalam menyebutkan macam-macam Takhrij Hadits……………………………………………7

BAB IV
PENUTUP……………………………………………………………………8
Kesimpulan……………………………………………………………………8
Literatur………………………………………………………………………9





















BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Hadits merupakan sumber hukum dalam islam setelah  Al-Qur’an, unjuk hadits di sampaikan oleh rosulullah saw atas petunjuk allah swt, allah memerintahkan Rosul-Nya untuk memberikan penjelasan akan Al-Qur’an yang diturunkan padanya Allah swt berfirman dalam surat An-Nahl ayat 44:
keterangan-keterangan (mukjizat ) dan kitab-kitab.dan kami turunkan kepadamu al-qur’an,agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan
Dengan adanya perintah tersebut, rosulullah SAW telah menjelaskan Al-Qur’an pada umatnya secara terperinci maupun secara global, hal itu di interpretasikan dengan perkataan perbuatan dan taqrir atau persetujuan yang di tetapkan olehnya, yang mana itu disebut hadits sehingga sempurnalah Al-Qur’an.
Dalam rangka untuk mengetahui apakah suatu hadits yang kita terima, ataupun hadits yang shahih, hasan, doif, sehingga memudahkan kita untuk mengamati hadits tersebut, Apakah  hadits maqbul atau hadits mardud,
Dari kasus itulah, maka mentakhrij hadits sangatlah penting , serta akan menguatkan keyakinan kita untuk mengamalkan  hadits tersebut. Yang mana Takhrij Al-Hadits merupakan salah satu pembahasn yang menjadi objek materi yang akan kami jelaskan pada makalah ini.


                                                                            





2.      Rumusan Masalah
a.      Bagaimana langkah-langkah yang dilakukan oleh Mustofa Hasan dalam mendefinisikan pengertian Takhrij Al-hadits
b.      Bagaimana langkah-langkah yang dilakukan Mustofa Hasan dalam menyebutkan Kitab-Kitab yang Dipelukan dalam Men-Takhrij Hadits’?
c.       Bagaiman langkah-langkah yang dilakukan Mustofa Hasan dalam menyebutkan Metode-Metode Yang Digunakan di Dalam Takhrij Al-hadits’?
d.      Bagaimana langkah-langkah yang dilakukan Mustofa Hasan dalam menyebutkan macam-macam Takhrij Hadits’?

3.      Tujuan Penulis Makalah
untuk mengungkapkan apa saja langkah-langkah yang dilakukan oleh Mustofa Hasan dalam membahas pengertian takhrij al-hadits’, kitab-kitab yang diperlukan dalam men-takhrij hadits’ dan metode-metode yang digunakan di dalam takhrij hadits’.macam-macam takhrij hadits

4.      Kontribusi Akademik
Dalam makalah ini penulis berusaha mengungkapkan hasil pemikiran Mustofa Hasan dalam membahas takhrij hadits’. Dalam menjelaskan pengertian takhrij hadits’,Mustofa Hasan membahas cukup lengkap, karena dijelaskan secara bahasa, istilah, maupun mencantumkan pendapat dari berbagai ulama. Dalam segi pembahasan kitab-kitab yang diperlukan dalam men-takhrij hadits’, Mustofa Hasan dalam menyebutkan kitab-kitab yang dipakai cukup lengkap. Dan dalam pembahasan mengenai metode-metode yang digunakan di dalam takhrij hadits’, Mustofa Hasan membahas metodenya dan diuraikan secara terperinci. Dan dalam pembahasan terakhir dalam membahas macam-macam takhrij hadits.’ Mustofa Hasan menyebutkan macam-macam takhrij secara terperinci.


BAB II
KAJIAN TEORI

4.      Pengertian Takhrij Al-hadits
 Dalam menjelaskan pengertian takhrij hadits, mengambil rujukan 3 buku, yaitu karangan Mustofa Hasan, Dr. H. Wasman, MA., dan Abdul Fatakh, SHI, SH., M.Hum, Dr. Nurddin’ITR yang menjelaskan tentang pengertian takhrij hadits secara bahasa dan istilah.
Mustofa Hasan menjabarkan pengertian takhrij hadits secara bahasa dan istilah serta pendapat dari ulama. Secara bahasa, Mustofa Hasan mengartikan takhrij yang berarti mengeluarkan, melatih atau membiasakan, dan memperhadapkan. Sedangkan menurut istilah, takhrij adalah mengembalikan ( menelusuri kembali ke asalnya ) hadits-hadits yang terdapat di dalam berbagai kitab yang tidak memakai sanad kepada kitab-kitab musnad, baik disertai dengan pembicaraan tentang status hadits-hadits tersebut dari segi shahih atau dha’if, ditolak atau diterima, dan penjelasan tentang kemungkinan illat yang ada padanya, atau hanya sekedar mengembalikannya kepada kitab-kitab asal ( sumber )-nya.
Dr. H. Wasman, MA., dan Abdul Fatakh, SHI, SH., M.Hun mengungkapkan pendapatnya mengenai pengertian takhrij hadits secara bahasa dan istilah. Secara bahasa kata takhrij berasal dari kata kharaja, yang berarti al-zuhur (nampak)dan al-buruz (jelas) takhrij juga bisaberarti al-istimbat (mengeluarkan), al-tadrib (meneliti) dan dan al-taujih (menerangkan) secara istilah takhrij  adalah menunjukan tempat hadits pada sumber-sumber aslinya, diman hadits tersebut telah di riwayatkan lengkap dengan sanadnya, kemudian menjelaskan drajatnya jika diperlukan.



Dr. Nurddin’ITR mengungkapkan pendapatnya mengenai pengertian takhrij hasits secara bahasa dan istilah. Secara bahasa berarti mengeluarkan sesuatu dari tempatnya. Secara istilah takhrij adalah menunjukkan tempat hadits pada sumber aslinya yang mengeluarkan hadits tersebut dengan sanadnya dan menjelaskan derajatnya ketika diperlukan.
5.      Macam –macam takhrij hadits
Adapun macam-macam tahkrij menurut Mustofa Hasan ada 3 yaitu: 
a.      Takhrij Muwassa
b.      Takhrij wasath dan mutawasith.
c.       Takhrij mukhtashar
6.      Tujuan dan mampaat takhrij hadits
Dalam buku karangan Mustofa Hasan ‘Abd Al-Mahdi menyebutkan tujuan takhrij hadits ada 2 yaitu:
a.      Untuk mengetahui sumber dari suatu hadits
b.      Untuk mengetahui kualitas dari suatu hadits, apakah dapat diterima atau di tolak
Dalam buku karangan Mustofa Hasan ‘Abd Al-Mahdi menyebutkan mampaat takhrij hadits ada 20 salah satunya yaitu:
a.      Memperkenalkan sumber-sumber hadits, kitab-kitab asal dari suatu hadits beserta ulama yang meriwayatkan.
b.      Memperjelas keadaan sanad, sehingga dapat diketahui apakah munaqthi atau lainnya.
c.       Dapat menghilangkan kemungkinan terjadinya percampuran riwayat

BAB III
PEMBAHASAN
E.      Langkah-langkah menturut Mustofa Hasan dalam memberikan pengertian takhrij hadits
Takhrij menurut bahasa adalah al-zuhur (nampak)dan al-buruz (jelas) takhrij juga bisaberarti al-istimbat (mengeluarkan), al-tadrib (meneliti) dan dan al-taujih (menerangkan). Adapun takhrij hadits menurut istilah para ulama ahli hadits takhrij adalah mengemukakan berbagai hadits yang telah ditemukan oleh para guru hadits atau berbagai kitab yang susunannya dikemukakan berdasarkan riwayat sendiri atau para gurunya atau temannya atau orang lain dalam menerangkan siapa periwayatnya dari para penyusun kitab ataupun karya yang dijadikan sumber acuan , kegiatan ini, seperti yang dilakukan oleh imam bukhari yang banyak mengambil hadits dari kitab al-sunan karya Abu al-Hasan al-Basri al-Safar, lalu al-Baihaqi mengemukakan sanadnya sendiri

F.       Langkah-langkah yang dilakukan Mustofa Hasan dalam menyebutkan Kitab-Kitab yang Dipelukan dalam Men-Takhrij Hadits’

1.      Usul al-Takhrij wa Dirasat al-Asanid oleh Muhammad Al-Tahhan
2.      Husul al-Tafrij bi Usul al-Takhrij oleh Ahmad ibn Muhammad al-Siddiq al-Gharami
3.      Turuq Takhrij Hadits Rasulallah Saw karya Abu Muhammad al-Mahdi ibn ‘Abd al-Hadi
4.      Metodologi Penulisan hadits Nabi tulisan Syuhudi Ismail, dan lain-lain


G.     langkah-langkah yang dilakukan Mustofa Hasan dalam menyebutkan Metode-Metode Yang Digunakan di Dalam Takhrij Al-hadits’

Menurut Muhammad Syuhudi didalam melakukan takhrij, ada lima metode yang dapat dijadikan sebagai pedoman, yaitu:
Ø  Takhrij menurut lafal pertama matan hadits.
Ø  Takhrij menurut lafal-lafal yang terdapat di dalam matan hadits.
Ø  Takhrij menurut perawi hadits.
Ø  Takhrij menurut tema hadits.
Ø  Takhrij menurut klasifikasi hadits.

H.     langkah-langkah yang dilakukan Mustofa Hasan dalam menyebutkan macam-macam Takhrij Hadits
Ø  Takhrij muwassa
Ø  Takhrij wasath dan mutawasath
Ø  Takhrij mukhtashar







BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Dari semua yang telah di paparkan sebelumnya kita bias tarik kesimpulan bahwasannya takhrij hadits adalah ilmu untuk mengetahui kualitas dan kuantitas hadits.
Latar belakang takhrij hadits adalah untuk mengetahui asal-usul riwayat hadits, mengetahui dan mencatat seluruh periwayatan hadits, dan mengetahui ada tidaknya syahid dan mutabi’pada mata rantai sanad.











Literatur
1.      Hasan, Mustofa.2012.Ilmu Hadits.Bandung:Pustaka Setia
2.      Khon, Abdul Majid.2013.Ulumul Hadits Edisi 2.Jakarta:Amzah.
3.      Fatakh, Abd dan H.Wasman.2015.Pengantar Studi Hadis.Cirebon:Cetak Mandiri
4.      Khaeruman, Badri.2010.Ulum Al-Hadits.Bandung:Pustaka Setia
5.      Nuruddin. 1994. Ulum Al-Hadits.Bandung:Remaja Rosda Karya












0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda