Selasa, 13 November 2018

ALUR SEJARAH (TIMELINE)


ALUR SEJARAH (TIMELINE)

Timeline adalah teknik penelusuran alur sejarah suatu masyarakat dengan menggali kejadian penting yang pernah dialami pada alur waktu tertentu.
Alasan melakukan timeline adalah :
1. Teknik ini dapat menggali perubahan-perubahan yang terjadi, masalah-masalah dan cara menyelesaikannya, dalam masyarakat secara kronologis.
2. Teknik ini dapat memberikan informasi awal yang bisa digunakan untuk memperdalam teknik-teknik lain.
3. Sebagai langkah awal untuk teknik trend and change
4. Dapat menimbulkan kebanggaan masyarakat di masa lalu
5. Dengan teknik ini masyarakat merasa lebih dihargai sehingga hubungan menjadi lebih akrab.
6. Dapat untuk menganalisa hubungan sebab akibat antara berbagai kejadian dalam sejarah kehidupan masyarakat, seperti; perkembangan desa, peran wanita, kondisi lingkungan, perekonomian, kesehatan atau perkembangan penduduk.
Tujuan time line adalah:
1.   Mengungkap kembali alur sejarah masyarakat suatu wilayah yang meliputi; topik-topik penting yang terjadi pada tahun-tahun tertentu. 
2.  Mengetahui kejadian-kejadian yang ada di dalam masyarakat secara kronologis.
3.  Mengetahui kejadian penting masa lalu yang mempengaruhi kehidupan masyarakat.
4.  Masyarakat memahami kembali keadaan mereka pada masa kini dengan mengetahui latar belakang masa lalu melalui peristiwa penting dalam kehidupan mereka di masa lalu.
Langkah-langkah yang dilakukan selama proses timeline adalah sebagai berikut.
1. Memilih nara sumber lokal (masyarakat asli) yang sudah lama tinggal di daerah tersebut dan benar-benar memahami sejarah wilayahnya.
2. Tim dan nara sumber lokal yang terpilih menentukan waktu dan tempat pertemuan
3. Setelah semua peserta berkumpul, ketua tim memperkenalkan diri kepada seluruh peserta yang hadir.
4. Selanjutnya menjelaskan pengertian timeline (penelusuran alur sejarah desa), tujuan serta manfaat kegiatan ini.
5. Diteruskan dengan menjelaskan hal-hal yang akan digali dalam pembuatan timeline.
6. Setelah semua nara sumber lokal paham, peserta & tim bisa memulai proses penggalian data melalui sumbang saran, tanya jawab dan diskusi. Untuk memulai dialog bisa dibuka dengan bagaimana asal usul nama daerah tersebut.
7. Pemandu memfasilitasi jalannya dialog & diskusi selama proses, misalnya; informasi/data apa saja yang harus dimasukkan tabel timeline dan bagaimana cara menyusunnya kronologis alur sejarah. Serta cara cross check data.
8. Setelah penulisan selesai, pemandu meminta kepada seluruh peserta untuk melakukan triangulasi data (check dan recheck data / probing data yang sudah dikumpulkan). Usahakan untuk mempresentasikan hasil timeline kepada para peserta, untuk penyempurnaan data, apabila waktunya mencukupi.
9. Tim yang bertugas sebagai pencatat proses, bertugas mendokumentasi semua hasil diskusi. Kalau pembuatan bagan dan diskusi sudah selesai, bagan digambar kembali atas kertas (secara lengkap dan sesuai gambar masyarakat).

Catatan:
Point-point yang dapat dipakai untuk memulai penggalian informasi.
a.  Dimulai dengan mengetengahkan sejarah terbentuknya pemukiman, asal-usul penduduk atau perkembangan jumlah penduduk.
b.  Bisa dilanjutkan dengan topik tentang alur sejarah tersedianya sarana atau prasarana (infrastruktur); masjid, musholla, jalan raya, saluran air, perumahan, puskesmas, sekolah, sarana komunikasi, transportasi, dan sebagainya.
c.  Untuk memperdalam topik bisa dilanjutkan dengan diskusi tentang status pemilikan, penguasaan, dan penggarapan tanah tempat masjid dan musholla berdiri. Serta perkembangan usaha ekonomis masyarakat, misalnya kapan mulai menjadi pegawai, pedagang, petani, dan jenis pekerjaan lain, serta pengelolaan zakat di masyarakat dan sebagainya.
d.  Selain topik di atas, bisa ditambah dengan menggali tentang bagaimana tanggapan masyarakat terhadap masukan pembinaan atau pendampingan yang diterima. Serta apa saja masalah yang dihadapi dan bagaimana cara mengatasinya.
e.  Untuk mengetahui bagaimana penanganan kesehatan, bisa diskusi tentang terjadinya wabah penyakit yang pernah menimpa daerah tersebut.
f.   Kejadian yang berulang dapat dijadikan topik penting untuk dibahas lebih mendalam.
g.  Pembagian kerja antara laki-laki dan perempuan.

Setelah proses timeline selesai, pemandu meminta kepada seluruh peserta untuk melakukan triangulasi data (check dan re-check data atau probing data yang sudah dikumpulkan).

Contoh matrik:

Kejadian

Tahun

 

 

 

 

 

 


0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda